Masjid
bukan sekadar tempat melakukan ibadah ritual semata. Pada zaman
Rosulullah, masjid juga mempunyai banyak fungsi demi kemaslahatan umat.
Tak
ada pencinta masjid melebihi Rosululloh SAW. Sang kakek, Abdul
Muthalib, sejak semula telah menaruh harapan agar sang cucu kelak yang
akan memakmurkan Masjidil Haram. Oleh karena itu, sejak kecil Nabi SAW
sudah akrab dengan Baitulloh.
Setelah
resmi menerima wahyu pertama, Muhammad semakin nyata diperintahkan
pulang ke masjid. Saat itu penduduk Makkah ingkar, mereka berdusta,
mereka berbuat salah dan dosa. Tugas dan perintah ini terasa kepada
Rosululloh SAW. Dua perkataan yang menggerakkan Nabi SAW tidak dapat
melepaskan dirinya dari masjid. Tidak dibolehkan terang-terangan
melakukan sembahyang harus sembunyi-sembunyi. Tidak boleh di dalam
Masjidil Haram. Akhirnya sembahyang dilaksanakan di rumah Arqam bin
Arqam di Bukit Safa.
Setelah
memiliki kekuatan untuk dakwah secara terang-terangan barulah beliau
kalau pergi ke mana-mana mendirikan masjid baik di Makkah maupun di
Madinah. Di mana ia dan rombongan sampai, bukan rumah tempat tinggal
yang terpikir olehnya lebih dahulu, tetapi yang pertama dicarinya ialah
masjid, tempat ia meletakkan dahi ke tanah sujud kepada Tuhannya.
Ditunjukkannya dengan membangun masjid pertama kali yakni Masjid Quba
ketika beliau dalam perjalanan hijrah ke Madinah.
Pada
waktu mendirikan Masjid Quba, Nabi Muhammad SAW menunjukkan suri
teladan dan kerja sama. Beliau turut mengangkat batu, sehingga tampak
pada wajahnya yang mulia bekas letih bekerja berat. Tanda kiblat yang
menjadi tujuan arah shalat pun hari itu dibuat oleh Beliau sendiri dari
batu-batu bata yang dimintanya dari penduduk Quba.
Yang
pertama kali meletakkan batu di mihrab adalah Rosululloh SAW sendiri,
kemudian disusul berturut-turut Abu Bakar, Umar, dan Usman. Siapakah
yang dapat menyangka bahwa urutan peletakan batu kiblat ini ada
hubungannya kemudian dengan sejarah pengangkatan khulafaur rasyidin.
Meskipun
sangat sederhana Masjid Quba boleh dianggap sebagai contoh bentuk dari
pada masjid-masjid yang didirikan orang di kemudian hari. Bangunan yang
sangat bersahaja itu sudah memenuhi syarat-syarat yang perlu untuk
pendirian masjid. Ia sudah mempunyai suatu ruang yang persegi empat dan
berdinding di sekelilingnya.
Di
sebelah utara dibuat serambi untuk tempat sembahyang yang bertiang
pohon korma, beratap datar dari pelepah dan daun korma, bercampurkan
tanah liat. Di tengah-tengah ruang terbuka dalam masjid yang kemudian
biasa disebut sahn,
terdapat sebuah sumur tempat wudu, mengambil air sembahyang. Kebersihan
terjaga, cahaya matahari dan udara dapat masuk dengan leluasa.
Masjid
bukan sekadar tempat melakukan ibadah ritual semata. Pada zaman
Rosululloh, masjid juga mempunyai banyak fungsi demi kemaslahatan umat.
Masjid juga dibangun tak jauh dari lokasi aktivitas sosial umat. Masjid
di samping tempat menyelesaikan berbagai persoalan umat juga menjadi
pusat pemberdayaan masyarakat.
Masjid
digunakan sebagai tempat membangun ekonomi dan kesejahteraan melalui
baitulmal, dari masjid dikembangkan berbagai kegiatan yang mengarah pada
terwujudnya masyarakat madani.
Semangat
ini pula yang ditekankan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono saat
meresmikan Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT) di Semarang. Menurut
Presiden, masjid selain tempat untuk menunaikan ibadah sholat juga
berfungsi sosial dan dapat didayagunakan memberantas kemiskinan,
kebodohan, dan kedangkalan iman. Semangat itu pula yang ditangkap
Saifullah Yusuf dan jajarannya untuk memberdayakan masjid demi
kemakmuran umat. (Sumber: republika.co.id)
Perubahan fungsi masjid
Di
era yang serba digital seperti saat ini, fungsi masjid di berbagai
wilayah di Indonesia khususnya, fungsi masjid mengalami banyak
perubahan. Fungsi sosial pada masjid sedikit demi sedikit terkikis.
Masjid secara terang-terangan di komersilkan untuk acara resepsi
pernikahan dan lain sebagainya.
Ironisnya,
beragam acara yang diadakan di ruang serbaguna masjid, yang biasanya
terletak di lantai dasar masjid, di mainkan pula suara musik yang tidak
dianjurkan oleh Islam. Para tamu undangannya pun memakai pakaian yang
memperlihatkan aurat pemakainya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar