LUKISAN TERINDAH
AL-QUR’AN TENTANG MASJID
Masjid bukanlah
bangunan suci yang terpisah dari hiruk pikuk kehidupan, bukan pula ruang
persaingan di mana orang lari dari tanggung jawab keluarga dan social. Bahkan bukan
juga “goa pertapa” untuk orang yang seolah tenggelam dalam pemujaan tuhan,tapi
berpangku tangan keadaan. Bukan tempat pelarian dari kewajiban mencari materi
dan memakmurkan dunia.
Tapi masjid,
seperti yang betapa indahnya dilukiskan al-Qur’an adlah wilayah dan bangunan
suci orang orang yang sibuk bertebaran mancari karunia Allah swt dan
memakmurkan dunia. Masjid adalah “benteng terakhir” bagi mereka yang serius dan
sibuk bekerja mengais rejeki. Juga sebagai “perthana terakhir” bagi pahlawan
keluarga yang bersaing bisnis. Namun, pada saat bersamaan mereka sadar betapa
kesibukan mereka itu melalaikan menjerembabkan; betapa gemerlap dunia itu
menyilaukan dan memenjarakan. Itulah sebabnya masjid, seprti dipotret al-Qur’an,mendapat
tempat istimewa di hati mereka. Bagaimanapun sibuk dan larut dalam bisnis
hingga tenggelam Karena banjir keuntungan, namun pada akhirnya mereka menjawab
kumandang adzan dengan rela dan penuh keikhlasan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar